PENGEMBANGAN DESA WISATA "KOLO"
Kota Bima merupakan salah satu daerah tujuan wisata di propinsi NTB. Daerah ini terbagi dalam 5 (lima ) kecamatan yaitu 1) Kecamatan RasanaE Barat, 2). Kecamatan Asakota, 3) Kecamatan Mpunda 4). Kecamatan Raba 5). Kecamatan RasanaE Timur Berta memilikiltins wilayah 222,25 KM2. Secara factual, Kota Bima merupakan kota penting di Nusa Tenggara khususnya di kawasan Timur, terutama dalam hubungan wilayah dan percaturan dagang.
Posisi dan peranannya yang penting ini didukung oleh letaknya yang strategic di segi tiga mac Daerah Nusantara. Bima menjadi kota yang menghubungkan antara Sulawesi dio bagian Utara, Bali dan Lombok di bagian Barat, Flores, Sumba Timur di bagian Timur.
Masyarakat Kota Bima pada umumnya adalah Bima yang masih lekat dengan warna kehidupan sosial budaya dan keasliannya. Masyarakatnya masih menghargai dan menjunjung tinggi adat dan budaya. Ragam dan budaya yang ada merupakan keterpaduan antara alam dan iklim yang mempengaruhinya. Dengan kata lain, budaya dan wisata alam merupakan anugrah dan fitrah Illahi yang Baling berkaitan antara satu dan lain sesuai dengan tuntunan dan sendi agama masyarakatnya yang religius.
Aneka ragam budaya dan wisata alam cukup menarik bila dipoles dengan terampil sehingga potensi wisata pantas dijual. Sebut Baja seperti Mada Oimbo, Kolo. Lawata, Oi ni'u, Oisii dan lain-lain, jikadikembangkan dan ditata dengan rapi maka hasilnya tidak kalah menarik seperti obyek daya tarik wisata yang berada di tempat lain.
Oleh karena itu, pengembangan destinasi kawasan Kolo sangat urgen untuk dilakukan, mengingat pentingnya obyek ini karena disamping berfungsi sebagai obyek daya tarik wisata pantai juga sebagai tempat transaksi dagang barang-barang luar dan jalur pelabuhan alternatif yang cukup potensial.
Kawasan Kolo adalah daerah pantai yang cukup cantik dan natural untuk dikembangkan menjadi salah satu tempat wisata. Sepanjang jalan menuju kawasan Kolo indah dan eksotik untuk didatangi. Dari segala arch yang terlihat adalah pemandangan unik dan menarik untuk dibidik. Melihat potensi ini, sepertinya pemerintah tidak merasa rugi untuk mengeluarkan dana seberapapun besarnya karena kawasan ini berpontensi untuk pengembangan wisata, ekonomi kelautan, pertanian, perikanan dan merupakan sumber pemasukan daerah yang cukup handal.
Menarik dan indah saja sudah berpontensi untuk mengundang wisatawan apalagi memiliki kelebihan lain seperti, pelabuhan altematif, tempat memancing yang elegant, pusat tambak udang bagi perikanan dan pegunungan yang melingkupinya bisa menjadi lahan pertanian yang cukup menghasilkan buah. Fungsi lain sebagai transaksi dagang barang luar dan sumber penghidupan nelayan dan bisa menjadi pelabuhan altematif yang cukup diandalkan serta masih banyak lagi potensi lain yang dimiliki kawasan ini.
Kolo merupakan salah satu kelurahan yang termasuk dalam kecamatan Asakota. Letaknya cukup jauh dan memerlukan waktu lebih kurang 1 (satu) jam untuk sampai ke tempat ini. Namur seperti yang diungkap tersebut, walaupun daerah ini berada di luar jantung kota Bima namun sepanjang jalan yang dilewati memberi nuansa tersendiri bagi yang melewatinya. Apalagi kalau sudah berada di tempat ini. Biasanya disambut oleh angin sepoi dan kehangatan, keramahan para penghuninya. Selain potensi-potensi tersebut Kolo bisa menjadi desa wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan karena selain pantainya yang tenang dan indah sehingga aman untuk berenang dan mancing jugs nyaman untuk menginap karena udaranya sejuk. Dan yang tidak kalah pentingnya, aman bagi wisatawan karena penghuninya agamais dan ramah.
0 komentar:
Posting Komentar